0

Prince of Persia : The Sands of Time (2010)

Labels: , ,


Story : Seorang pangeran dari kerajaan Persia, Dastan yang diangkat dari seorang anak jalanan oleh raja Persia Sharaman. 15 Tahun kemudian, anak tertua dari sang raja yaitu Pangeran Tus bersama Pangeran Garsiv dan pamannya Nizam memutuskan untuk menyerang kota Alamut karena kota tersebut memberikan senjata kepada musuh kerajaan Persia. Pangeran Garsiv memimpin penyerangan. Dastan melanggar perintah Tus menyerang lewat jalur lain dan berhasil membuka pintu kota Alamut sehingga Alamut berhasil ditaklukkan. Dastan menemukan belati yang dibawa oleh salah satu prajurit Alamut. Persia yang tidak menemukan tempat penempaan senjata yang dimaksud menangkap Putri Tamina. Raja Sharaman baru saja kembali dari perjalanannya ikut dalam perayaan kemenangan. Dastan mewakili Tus memberikan jubah sebagai persembahan kepada raja, tetapi jubah tersebut telah diracuni sehingga membunuh sang raja. Dastan yang dianggap sebagai pembunuh lari bersama Putri Tamina.


Dastan dalam pelarian bersama Putri Tamina menemukan bahwa belati yang ditemukannya memiliki kekuatan untuk mengembalikan waktu. Mengetahui bahwa belati itulah yang dimaksud Dastan merencanakan bertemu dengan Nizam, ternyata Nizam adalah dalang dibalik semua ini menjebak Dastan namun dia berhasil lolos dan kembali pada Putri Tamina yang mengambil kembali belati itu. Untuk menyelamatkan dunia, mereka memutuskan untuk mengembalikan belati itu ke tempatnya. Sementara itu Nizam menyuruh Hassansin untuk membunuh Dastan serta mengambil kembali belati tersebut. Dastan dan Putri Tamina bersama Sheik Amar dan kelompoknya pergi membawa belati tersebut ke asalnya untuk menghindari terjadinya kehancuran dunia.


Review : Film yang diadaptasi dari game Prince of Persia ini menambah jajaran film yang diadaptasi dari game. Tidak terlalu berekspektasi banyak pada film ini, karena seperti pada film-film adaptasi game sebelumnya yang hampir semuanya gagal. Jerry Bruckheimer sebagai produser film ini yang sebelumnya dikenal dengan Pirates of The Caribbean sepertinya cukup berhasil dalam mengadaptasi gamenya. Dipenuhi dengan adegan action yang khas dari gamenya seperti melompat di antara rumah-rumah, memanjat hingga adegan pertarungan pedang yang khas dari gamenya membuat film ini bisa dibilang cukup mewakili penggemar Prince of Persia. Walaupun dalam setiap adegan pertarungannya tidak terlalu menonjolkan darah, identik dengan film Disney kebanyakan sehingga bisa ditonton oleh kalangan remaja dan anak dengan bimbingan orang tua tentunya. Akting Jake Gyllenhaal yang memerankan tokoh Dastan dengan cukup baik dan Gemma Arterton yang memerankan tokoh Putri Tamina yang dengan kecantikannya membuat para penonton terpesona. Kemunculannya di dua film terakhirnya yaitu Clash of The Titans dan Prince of Persia memberikan warna tersendiri di film ini.

Kalau berbicara mengenai visual effect, seperti film-film Bruckheimer sebelumnya yang selalu menampilkan visual effect yang hebat begitu pula dengan Prince of Persia. Seperti penggambaran kota Alamut yang sangat megah, badai pasir serta pada saat belati diaktifkan. Selain itu efek pada saat melempar pisau juga terasa ditambah dengan efek slow motion untuk melengkapinya yang ditampilkan pada saat pertarungan antara Seso dan Hassansin.

Sayangnya adegan pertarungan yang bagus tidak sejalan dengan cerita yang baik pula. Cerita yang terkesan standar dan agak datar mengurangi esensi menonton film ini. Sehingga penonton dapat hampir dapat menebak jalannya cerita. Apalagi saat mendekati bagian akhir film yang ingin memberikan kesan twist namun gagal sehingga membuat ending film ini terkesan dipaksakan. Bisa dibilang Prince of Persia The Sands of Time bukanlah film yang buruk tapi juga tidak terlalu bagus, 'Good' but not 'Great'. Tetapi untuk film yang diadaptasi dari game, Prince of Persia merupakan salah satu film yang terbaik. Untuk penggemar game Prince of Persia film ini wajib ditonton.


RATE : 3.5/5

0

Gran Torino (2008)

Labels: ,


Story : Walt Kowalski, seorang veteran perang Korea dan mantan pekerja di pabrik mobil Ford yang baru saja ditinggal istrinya memiliki hubungan kurang baik dengan keluarganya. Bahkan saat anak-anaknya memintanya untuk pindah dari tempat tinggalnya sekarang, di sebuah lingkungan yang mayoritas merupakan imigran dari Asia, dia menolaknya dan lebih memilih untuk tetap tinggal di rumahnya di mana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya bersama istrinya . Lalu saat seorang Pastur memintanya untuk melakukan pengakuan dosa yang diminta oleh mantan istrinya, ia pun menolaknya. Hingga kedatangan tetangganya yang merupakan keturunan suku Hmong.

Pada suatu waktu, salah satu anggota keluarga tetangganya, Thao, berurusan dengan sepupunya yang merupakan anggota sebuah geng. Mereka memaksanya untuk bergabung dengan geng tersebut. Untuk itu Thao harus melakukan sesuatu, yaitu mencuri Gran Torino Tahun 1972 milik Walt. Namun usaha itu diketahui oleh Walt, sehingga usahanya untuk mencuri Gran Torino itu gagal. Keesokan harinya geng tersebut tetap memaksa Thao hingga terjadi keributan di mana Walt muncul dan mengusir geng tersebut. Keluarga Thao berterima kasih dan menganggap Walt sebagai pahlawan.


Kedekatan Walt dengan keluarga Hmong itu makin terasa setelah Walt menolong Sue dari ancaman geng lain. Dari sinilah hubungan Walt dan Sue semakin akrab, hingga pada suatu hari Thao bermaksud untuk bertanggung jawab atas apa yang pernah ia lakukan dengan bekerja pada Walt yang kemudian menyuruhnya untuk membantu tetangga mereka. Hubungan Walt dan Thao pun semakin dekat, hingga Walt memberikan Thao pekerjaan di sebuah tempat konstruksi. Lalu masalah kembali muncul ketika Thao diserang oleh anggota geng saat perjalanan pulang dari tempat kerjanya yang membawa keluarganya serta Walt ke dalam masalah ini.


Review : Gran Torino adalah sebuah karya yang menganggumkan dari Clint Eastwood, di mana selain sebagai sutradara, dia juga bermain dalam film ini sebagai sang tokoh utama Walt Powalski. Dia berhasil memerankan perannya dengan baik dengan usianya yang bisa dibilang tidak mungkin untuk memerankan seorang pahlawan dengan penuh aksi. Film yang mengangkat tema sebuah mobil tahun 70-an ini di dalamnya terdapat beberapa dialog yang bisa dianggap rasis bahkan dengan mengambil setting sebuah lingkungan warga imigran asia dengan warga kulit putih di dalamnya sudah dapat terlihat rasisme yang ada di film ini. Namun yang diangkat oleh Walt berbeda, ia justru menyatukan elemen-elemen yang berbeda ini menjadi satu dengan menunjukkan bahwa mereka bisa bersahabat. Bahkan dia memperkenalkan bagaimana budaya mereka (Hmong) lewat dialog-dialog yang ada.

Alur yang disajikan dalam film ini bisa dibilang sangat baik. Diawali dengan hubungan Walt dengan keluarganya lalu konflik yang dialami Thao dan keluarganya hingga hubungan antara Thao dan Walt serta hubungan antara Sue dan Walt dimana di dalamnya cukup menjelaskan latar belakang kehidupan Walt serta kehidupan keluarga Hmong yang kemudian diakhiri dengan konflik antara keluarga Hmong dengan anggota geng, membuat penonton tertarik untuk terus mengikutinya. Ditambah beberapa action yang disajikan dalam film ini sebagai bumbu yang melengkapi drama sebagai menu utamanya. Hingga pada akhirnya cerita ditutup oleh sebuah ending yang 'bitter-sweet' yang membawa perasaan penonton ke dalamnya melengkapi indahnya film ini.

Akhir kata, Gran Torino merupakan salah satu karya terbaik Clint Eastwood, sebuah drama dengan dilengkapi action di dalamnya, menjadikan film ini menjadi salah satu film yang wajib ditonton dari melengkapi daftar film Clint Eastwood lainnya.


RATE : 4.5/10

0

Shrek Forever After (2010)

Labels: , ,


Story : Shrek yang merasa bosan dengan kehidupannya ingin kembali menjadi ogre seperti dahulu. Ia akhirnya membuat perjanjian dengan Rumpelstiltskin untuk mengembalikan kehidupannya menjadi ogre selama satu hari yang ditukar dengan sehari dimana ia belum lahir. Semua yang diinginkan tercapai namun ada satu hal yang jadi masalah. Karena ia menukarnya dengan hari dimana dia belum lahir, maka tidak seorang pun mengenal dia dan segalanya berubah. Dan untuk membatalkan perjanjian itu, satu-satunya cara adalah ciuman dari cinta sejati.


Review : Seri keempat dari Shrek dan merupakan seri yang terakhir. Cerita boleh dibilang beda tapi memiliki inti yang sama seperti beberapa seri shrek sebelumnya, true love kiss solves the problem. Yeah, that's kind of fairy tale isn't it? Storyline yang simpel dan ringan, sehingga tidak terlalu sulit untuk dicerna menjadikan film ini cocok untuk anak-anak. Tapi yang cukup menarik di sini adanya time paradoks, karena shrek yang belum lahir tentu semua berubah. Kehidupan karakter yang hadir di film ini seperti Donkey, Fiona, hingga Si Kucing bersepatu pun berbeda.

Seperti film sebelumnya, film ini menyajikan humor-humor di dalamnya. Tapi sebagian besar humor sudah sering disajikan pada seri sebelumnya. Kekonyolan Donkey yang selalu membuat kita tertawa hingga muka memelas si kucing bersepatu. Untuk yang sudah menonton film sebelumnya mungkin akan terasa bosan dengan humor yang disajikan. Tapi menurut di film kali ini bisa dibilang Puss in boots alias si kucing bersepatu lebih menonjol daripada Donkey, bentuk tubuhnya yang gemuk memberikan kelucuan tersendiri. Apalagi dengan muka melasnya itu membuatnya semakin lucu. Untungnya di film ini masih ada pesan moral yang bisa diambil, tentang apa arti sebuah cinta sejati.

Well, suatu penurunan bagi Dreamworks di tahun ini. Setelah sebelumnya kita dibuat terhibur oleh How To Train Your Dragon. Akhir kata film ini not recommended to watch buat yang sudah menonton film sebelumnya, tapi untuk yang belum pernah menonton Shrek, mungkin patut untuk ditonton.


RATE : 3/5

0

The Sound of Music (1965)

Labels: , ,


Story : Bercerita tentang seorang biarawati yang memiliki masalah di dalam biaranya sehingga dia menjadi pengasuh anak dari seorang kapten angkatan laut. Ketujuh anak sang kapten ternyata kurang perhatian dari ayahnya, tetapi kehadiran biarawati ini membawa banyak perubahan di dalam keluarga itu, mulai dari kembalinya suasana musikal hingga keharmonisan sang ayah dengan anaknya, hingga akhirnya si kapten pun jatuh cinta kepada biarawati. Masalah lain muncul ketika sang kapten diminta untuk menjadi pimpinan angkatan laut Nazi, sehingga mereka memutuskan untuk lari dari negara itu.


Review : Sebuah film drama musikal based on true story yang cukup menarik untuk ditonton. Film yang memiliki durasi 174 menit ini disajikan dengan storyline yang sederhana namun cukup menarik. Konflik yang disajikan juga cukup sederhana, identik dengan drama keluarga kebanyakan. Film ini juga menampilkan sebuah pemandangan alam yang sangat indah. Menampilkan landscape Austria yang sangat indah, dimana film ini dibuat pada tahun 60-an jadi bisa dibayangkan bagaimana indahnya pemandangan yang masih sangat hijau saat itu.

Drama musikal tentunya di dalamnya ditampilkan lagu-lagu yang mengiringi jalannya film. Dengan lagu-lagu lawas yang mungkin tidak asing bagi pecinta musik lawas seperti "Edelweiss" dan "Do-Re-Mi" dan beberapa lagu lainnya yang membuat penonton bisa menikmati film ini. Lastly, film ini sepertinya ingin menyampaikan bagaimana musik bisa menyatukan segalanya, mencairkan segalanya dan membuat suasana hati menjadi tenang. Jadi bagi penggemar drama musikal, film ini menjadi salah satu yang wajib untuk ditonton.


RATE : 4/5

2

Robin Hood (2010)

Labels: , ,


Story : Cerita bermula pada saat penyerangan raja Richard ke kastil Perancis. Robin Longstride, seorang pemanah dari pasukan raja Richard dihukum karena tindakannya yang membuat masalah di malah hari. Pada saat penyerangan terakhir ke kastil, raja Richard tewas terkena anak panah. Robin bersama teman-temannya menggunakan kesempatan ini untuk lari. Di tengah perjalanan mereka menemukan rombongan ksatria raja yang membawa mahkota dipimpin oleh Sir Robert Loxley dijebak oleh pasukan Perancis yang dipimpin oleh Godfrey yang merupakan teman dari John, adik dari raja Richard. Robert Loxley yang tewas pada penyergapan itu meminta Robin untuk membawa pedangnya kembali ke ayahnya, Sir Walter Loxley di Nottingham.

Robin mengantarkan mahkota kembali ke Inggris kemudian meneruskan perjalanannya ke Nottingham. Sementara di London, John yang baru menjadi raja menetapkan pajak kepada penduduk Inggris dan Godfrey yang berkhianat membawa pasukan Perancis menarik pajak mengatasnamakan raja John. Kemudian rakyat Inggris yang tidak puas merencanakan untuk melawan raja John, sementara dari selatan pasukan Perancis datang untuk menyerang Inggris.



Review : Ridley Scott kembali bersama Russell Crowe setelah keduanya muncul dalam film Gladiator. Bisa dibilang cerita Robin Hood kali ini merupakan "prekuel" karena menceritakan bagaimana legenda Robin Hood itu lahir. Mulai dari Robin yang masih menjadi bagian dari pasukan Inggris hingga bagaimana dia dibuang sehingga menjadi "king of thief" yang biasa kita kenal.

Sejak permulaan film kita disajikan oleh perang klasik pasukan Inggris yang menyerang kastil Perancis. Hmm, seems like de javu for me. Sepanjang awal film penonton disajikan dengan suasana perang ditambah konflik dalam kerajaan. Kemudian pada saat Robin berada di Nottingham, banyak hal yang tidak diceritakan secara jelas, seperti antara hubungan Robin, Walter dan juga Ayahnya. Begitu juga hubungan Robin dengan Marion tidak terlalu banyak dijelaskan di sini. Adegan dalam film ini berjalan dengan cepat saat kita sedang menikmati serunya perang tiba-tiba adegan berpindah ke masalah di kerajaan atau kehidupan di Nottingham, sehingga bisa dibilang banyak bagian yang terkesan setengah-setengah dan kurang mengena di hati. Ridley Scott sepertinya ingin membawa action yang ditampilkan pada Gladiator ditampilkan di sini juga, tetapi hasilnya menjadi terkesan tanggung. Alhasil dengan action yang terkesan tanggung ditambah storyline yang lemah membuat film ini juga menjadi kurang bisa dinikmati secara keseluruhan.


RATE : 3/5

0

Festival Sinema Perancis : Vertige (2009)

Labels: , ,



Story : Sekelompok remaja memutuskan untuk mengisi liburan mereka dengan mendaki gunung, sesampainya di sana mereka menemukan bahwa gunung tersebut ditutup. Tetapi mereka mencari cara lain untuk tetap masuk, ditengah pendakian salah satu dari mereka ternyata mengidap vertigo. Dari sinilah kejadian demi kejadian muncul. Bahkan yang paling menakutkan, ada "sesuatu" yang lebih menakutkan dan mengerikan di sana.




Review : Film ini bisa dibilang cukup menegangkan, dari awal hingga pertengahan film kita disajikan bagaimana mengerikannya mendaki gunung. Tetapi dari pertengahan film hingga ke bagian akhir, penonton lebih disajikan dengan bagaimana kelompok remaja ini menghadapi hal lain yang ada di gunung tersebut. Konflik di antara mereka juga disajikan sebagai "bumbu" dari film ini walaupun tidak dijelaskan secara detail. Sang sutradara yang juga hadir dalam pemutaran film mengatakan ini adalah film pertamanya, sebelumnya dia membuat iklan televisi dan video musik. Dengan budget yang minim membuat ia tidak menggunakan stunt pada setiap adegan. Jadi yang melakukan pendakian adalah aktor dan aktris aslinya. Bahkan adegan-adegan yang mengerikan juga dilakukan sendiri. Jadi, silahkan menikmati film ini beserta ketegangan yang disajikan di dalamnya.


RATE : 3/5