Modus Anomali (2012)

Labels: ,


Seorang pria tersadar dan mendapati dirinya terkubur di dalam tanah tanpa mengingat siapa dirinya dan apa yang sedang ia lakukan di hutan itu. Mungkin itu sekilas gambaran pembuka Modus Anomali, film thriller terbaru dari sutradara Joko Anwar yang sebelumnya pernah membuat Kala dan Pintu Terlarang, film Indonesia yang menjadi banyak pembicaraan orang di masanya dan masih disukai hingga saat ini. Ber-setting di hutan, kali ini Joko Anwar membawa penontonnya berpetualang ke hutan yang penuh misteri pembunuhan yang menghantui sebuah keluarga. Modus Anomali sendiri sebelum ditayangkan di Indonesia lebih dulu ditayangkan perdana di festival SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat. Film ini juga sempat meraih Bucheon Award di Korea Selatan.


Dalam Modus Anomali, berperan sebagai karakter utama adalah Rio Dewanto menjadi pria yang harus menyelamatkan keluarganya dari ancaman pembunuh. Sementara pemeran pendukung lain seperti Hannah Al Rasyid sebagai seorang ibu yang sedang hamil, Izzi Isman dan Aridh Tritama menjadi anak perempuan dan laki-laki dari keluarga tersebut. Kali ini, Joko Anwar menggunakan dialog berbahasa Inggris dalam filmnya khusus untuk menggambarkan bahwa segala kejadian yang terjadi di film ini bukan terjadi di Indonesia. Berkaitan dengan penggunaan dialog yang keseluruhan menggunakan bahasa Inggris, pasti pengucapan bahasa Inggris masing-masing pemeran menjadi perhatian. Rio Dewanto mungkin cukup berhasil memerankan seorang pria yang paranoid saat keluarganya hilang dan nyawanya terancam, tapi ketika datang saat ia harus berkata dalam bahasa Inggris, seolah menghilangkan peran bagus yang telah ia mainkan. Rio terlihat kaku ketika harus berhadapan dengan dialog bahasa Inggris. Lain halnya dengan pemeran lain seperti Izzi Isman, Aridh Tritama dan Hannah Al Rasyid. Justru pengucapan bahasa Inggris mereka jauh lebih baik dibandingkan seorang Rio Dewanto.

Berbicara teknis, mungkin inilah yang menjadi sisi positif dan negatif dari Modus Anomali. Dari segi tata suara, bisa jadi ini yang menjadi kekuatan Modus Anomali. Efek suara yang disajikan benar-benar menggambarkan ketakutan yang dialami pria tersebut dan seolah membawa penonton untuk ikut merasakannya berada di hutan yang gelap dihantui oleh sosok pembunuh yang misterius. Sayangnya teknis lain justru malah terlewatkan, beberapa blooper atau kesalahan yang tak sengaja tertangkap kamera terlihat cukup jelas. Selain itu penggunaan shaky camera yang dimaksudkan agar penonton ikut merasakan petualangan seorang Rio Dewanto malah terasa mengganggu.

Jika dibandingkan film bergenre thriller Joko Anwar lainnya seperti Pintu Terlarang, Modus Anomali bisa dikatakan masih berada di bawahnya. Rentetan misteri yang disajikan dalam Modus Anomali juga terkesan lebih dangkal dan jelas. Kalau dalam film Joko Anwar sebelumnya pasti setelah film akan menimbulkan pembicaraan dan pertanyaan tapi dalam Modus Anomali hal tersebut mungkin tidak akan terjadi, tentulah Modus Anomali bukan sebuah film yang ingin anda tonton berulang-ulang.


RATE : 3.5 / 5

0 comments:

Post a Comment