1

Di Timur Matahari (2012)

Labels: ,


Sekilas Di Timur Matahari mengingatkan pada sebuah lagu karangan W.R. Supratman yang dulu sering dinyanyikan saat sekolah. Tapi yang dibahas di sini Di Timur Matahari adalah sebuah film yang menceritakan kisah di tanah Papua, bagian dari NKRI yang akhir-akhir ini makin sering diterpa konflik. Alenia Pictures, rumah produksi yang dibawahi oleh Ari Sihasale yang juga menjadi sutradara di film ini dan Nia Zulkarnaen memang seringkali memproduksi film yang mengambil latar daerah timur Indonesia, sebut saja Denias atau Tanah Air Beta dan dalam Di Timur Matahari ini, Ari Sihasale berusaha mengangkat potret kehidupan tanah Papua yang penuh dengan konflik.


Mazmur adalah seorang anak Papua. Sama seperti anak lainnya, Mazmur harus bersekolah namun saat itu guru pengganti yang ditunggu-tunggu belum juga datang hingga akhirnya murid sekolah tersebut memutuskan untuk bernyanyi dan bermain, malah seringkali mereka berkeliaran di kampung saat jam belajar. Masalah ini menjadi salah satu dari berbagai permasalahan yang diangkat dalam Di Timur Matahari, selain itu masih ada hal lain seperti hukum adat yang masih diterapkan di zaman yang modern ini, konflik pribadi yang memicu peperangan antar desa dan masih banyak lainnya. Banyaknya konflik yang ingin diangkat oleh Ari Sihasale sayangnya membuat cerita Di Timur Matahari menjadi tidak fokus. Bahkan seperti taglinenya 'A Better Education' yang seharusnya lebih mendalami tentang sulitnya pendidikan di Papua malah hanya diceritakan secara sekilas.


Film ini dibintangi oleh artis berpengalaman seperti Lukman Sardi yang berperan sebagai Pendeta Samuel, kemudian Ririn Ekawati sebagai Dokter Fatimah, Ringgo Agus sebagai Ucok dan Laura Basuki sebagai Vina. Dari tanah Papua sendiri ada Michael Jakarimilena yang merupakan jebolan Indonesian Idol serta pemeran anak-anak Papua oleh Simson Sikoway dan Abetnego Yogibalom. Selain yang disebutkan di atas masih banyak karakter lain di film ini, sebut saja Blasius dan Alex serta masih banyak lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Banyaknya karakter ini berefek pada pengembangan masing-masing karakter yang hampir tidak terlihat bahkan beberapa karakter pun bisa dihilangkan tanpa mempengaruhi jalannya cerita. Namun begitu, akting anak-anak Papua ini memang patut diacungi jempol dan bisa disandingkan dengan mereka yang sudah berpengalaman.

Dalam durasi yang hampir 2 jam, Di Timur Matahari harus terkatung-katung saat bercerita. Terlalu banyak konflik yang ingin disajikan dan diselesaikan yang berujung pada penyelesaian yang terlalu dimudahkan. Untungnya kisah jenaka anak-anak Papua serta nyanyian mereka masih bisa menghibur penonton. Ditambah keindahan alam Papua menjadi salah satu sajian apik yang menghiasi perjalanan film ini. Sangat disayangkan bila kita mengabaikan tanah yang indah ini di tengah konflik yang tak kunjung usai. Seandainya saja menyelesaikan segala konflik itu semudah membalikkan telapak tangan seperti apa yang disajikan dalam Di Timur Matahari.


RATE : 2.5 / 5

2

Snow White and the Huntsman (2012)

Labels: , ,


Siapa yang tidak mengenal dongeng Snow White, dongeng tentang seorang putri seputih salju dan ibu tirinya yang jahat yang memiliki cermin ajaib serta 7 kurcaci yang bersama dengan Snow White. Dongeng ini diangkat oleh Rupert Sanders dalam Snow White and the Huntsman. Tapi jangan berharap anda akan menemukan cerita Snow White sepert yang ada dalam dongeng. Di sini Rupert mengangkat Snow White terlihat lebih dewasa dan kuat layaknya wanita petarung lainnya. Kisah Snow White berawal ketika seorang Ratu terluka jarinya ketika menyentuh setangkai mawar di musim salju. Ratu itu melahirkan seorang anak yang kulitnya seputih salju, bibirnya semerah mawar dan rambut yang hitam yang bernama Snow White. Sang ratu meninggal dunia membawa kesedihan bagi sang raja yang akhirnya menemukan seorang wanita dan menjadikannya Ratu. Sayangnya wanita jahat itu membunuh sang raja dan mengambil alih tahta serta mengurung Snow White di sebuah menara di kastil tersebut.


Snow White yang beranjak dewasa kecantikannya mungkin dapat mengalahkan sang Ratu hingga ia menyuruh seorang pemburu untuk menemukan Snow White yang berhasil lolos dari penjaranya. Di sini bukannya sang pemburu malah membantu Snow White untuk mengambil kembali tahta milik ayahnya dimana dalam perjalanannya Snow White bertemu dengan 7 kurcaci yang nantinya membantu Snow White. Dibintangi oleh Kristen Stewart sebagai Snow White dan Chris Hemsworth sebagai sang pemburu serta Charlize Theron yang memerankan ratu jahat Ravenna.

Kisah Snow White sendiri dalam setahun ini sudah diangkat sebelumnya oleh Tarsem Singh dalam Mirror Mirror. Kedua film ini memang tidak secara murni menangkat kisah Snow White namun melakukan perubahan di sisi cerita. Mirror Mirror mengubah dongeng Snow White menjadi sajian komedi dan Snow White and the Huntsman ini mengubah Snow White menjadi kisah kerajaan yang lebih seru. Bayangkan saja seorang Snow White yang polos dan lugu berubah menjadi wanita petarung yang kuat dan siap mengambil kembali tahta kerajaannya. Dalam Snow White and the Huntsman, Rupert Sanders akan membawa penontonnya ke dalam dunia Snow White penuh dengan petualangan. Perjalanan Snow White bersama sang pemburu dan 7 kurcaci ini seakan mengingatkan pada kisah Lord of the Rings Fellowship of the Ring. Apalagi tampilan visual yang disajikan membuat dunia Snow White jauh lebih berwarna dan menarik. Warna warni visualnya memang seolah bisa mengalihkan kebosanan daripada beberapa bagian cerita yang terkesan tidak penting.

Sebagian besar orang mungkin akan mengingat bagaimana peran Kristen Stewart sebagai Bella Swan dan bila anda mengharapkan penampilan Kristen Stewart yang lebih baik anda tidak akan mendapatkannya di film ini. Apa yang seharusnya ditampilkan seorang Snow White yang berjiwa kuat bagai ksatria tapi yang didapatkan justru Snow White dengan ekspresi yang datar dan seolah mau tak mau. Kristen Stewart masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Untungnya Charlize Theron bisa menutupi keburukan itu, mungkin Theron merupakan ratu terjahat yang pernah ditemui. Penampilannya sebagai Ravenna memang benar-benar memukau. Terlalu banyak karakter di film ini memang seolah menjadi tidak fokus, perkembangan karakter Snow White dan Huntsman yang diperankan oleh Chris Hemsworth masih jauh dari harapan.

Snow White and the Huntsmen menjadi salah satu adaptasi dongeng Snow White dengan improvisasi yang cukup baik. Dibandingkan dengan Mirror Mirror memang film ini seolah bertolak belakang, Mirror Mirror lebih menekankan sisi komedi sedangkan Snow White and the Huntsman lebih menekankan petualangan Snow White yang lebih gelap. Di luar penampilan buruk Kristen Stewart, film ini masih dapat menghibur dengan visualnya yang cantik, seolah mengingatkan kita pada dunia Lord of the Ring.


RATE : 3 / 5

1

Prometheus (2012)

Labels: , ,


Prometheus adalah seorang titan yang diangkat dari mitologi Yunani dan kali ini Prometheus dijadikan nama sebuah kapal luar angkasa dengan misi penelitian ke LV-223. Berawal dari penemuan lukisan di dinding oleh Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall-Green) yang menerangkan ada suatu tempat di jauh di sudut luar angkasa sana yang merupakan asal usul umat manusia. Atas dasar ini, Weyland Corp. di bawah Peter Weyland (Guy Pearce) membentuk suatu tim yang terdiri dari ilmuwan-ilmuwan dengan kapal penelitian Prometheus berangkat ke tempat tersebut. Dua tahun perjalanan, akhirnya tim tiba di tempat yang dituju, LV-223 dan di tempat itu mereka menjelajah sebuah bangunan dimana di dalamnya mereka menemukan sebuah patung berbentuk kepala manusia, jasad makhluk asing yang mereka sebut sebagai Engineers dan beberapa tabung aneh. Mulai dari sinilah ancaman terjadi, sebaliknya bukan asal usul manusia yang mereka temukan tetapi jalan menuju pemusnahan manusia.

Prometheus sekilas mengingatkan kita seri Alien yang film pertamanya juga dibuat oleh Ridley Scott bahkan beredar kabar bahwa Prometheus merupakan prekuel dari Alien Saga. Dalam Prometheus, Ridley ditemani oleh Jon Spaihts dan Damon Lindelof sebagai penulis skenario. Jon Spaihts dikenal dalam The Darkest Hours sedangkan Damon Lindelof yang juga menjadi Executive Producer di film ini merupakan penulis di beberapa episode serial Lost.


Kisah Prometheus sendiri berawal dari pencarian asal usul manusia atau mencari siapa pencipta manusia dari premis awal inilah cerita dikembangkan hingga memunculkan banyak misteri, apa, siapa dan darimana. Lalu apa hubungan antara Prometheus dengan Alien? Memang ada beberapa kemiripan antara Prometheus dan Alien, seperti tujuan awal misi tersebut antara Prometheus dan Nostromo, kapal dalam film Alien keduanya memiliki tujuan untuk penelitian. Lalu Elizabeth Shaw yang dalam film ini mengingatkan pada tokoh Ellen Ripley dalam seri Alien. Namun begitu tidak ada hubungan langsung antara Prometheus dan Alien walau bila dikaji lebih jauh Prometheus bisa dibilang merupakan prekuel tidak langsung dari seri Alien.

Dari jajaran cast ada beberapa nama besar seperti Noomi Rapace, Charlize Theron, Michael Fassbender dan beberapa nama lainnya. Noomi Rapace yang dikenal dengan perannya sebagai Lisbeth Salander dalam trilogi Millenium kali ini memegang peran utama dalam film ini sebagai Elizabeth Shaw. Berperan sebagai wanita yang kuat mungkin itu sudah jadi nature seorang Noomi Rapace, setelah Lisbeth Salander menjadi Elizabeth Shaw adalah tantangan Rapace selanjutnya dan kali ini pun ia melakukannya dengan sangat baik, jadi tak salah Ridley memilih Rapace untuk memerankan Shaw. Dalam tim ekspedisi Prometheus sendiri selain manusia, ada seorang android yang ikut serta, yaitu David, android yang dibuat untuk menjalankan kapal selama para kru sedang dalam hypersleep. Michael Fassbender yang berperan sebagai David mungkin adalah android terbaik, bukan terbaik karena lebih canggih tapi Fassbender berhasil membuat seolah dirinya adalah robot. Mulai dari mimik, gaya bicara dan sikap memang terlihat seperti robot dan robot satu ini bisa memiliki perasaan dan mempelajari sifat manusia yang membuat dirinya berkembang seiring berjalannya cerita. Selain dua tokoh yang menonjol tersebut ada tokoh lain seperti Meredith Vicker yang diperankan oleh Charlize Theron dan di sini anda akan melihat versi tua dari Guy Pearce yang berperan sebagai Peter Weyland.

Dengan teknologi yang ada saat ini, jelas Ridley Scott memiliki kemampuan untuk menghadirkan sisi visual yang memukau. Dalam layar IMAX, Prometheus akan membawa anda ke dalam petualangan luar angkasa yang menakjubkan. Walaupun banyak beredar bahwa Prometheus merupakan prekuel dari Alien, namun tidak memiliki hubungan secara langsung dengan Alien, walau begitu film ini tetap mampu menghadirkan sisi thrill yang hampir sama dengan Alien, walaupun tujuan mencari 'sang pencipta' itu bisa dikatakan terlalu berlebihan. Mungkin bila pemikiran film ini adalah prekuel Alien itu dibuang jauh-jauh dan menempatkan Prometheus sebagai film tersendiri, bisa dibilang Prometheus adalah dimulainya Alien Saga yang baru dengan Elizabeth Shaw sebagai Ellen Ripley dan Noomi Rapace adalah Sigourney Weaver di era saat ini.


RATE : 4 / 5

0

Headhunters / Hodejegerne (2011)

Labels: ,


Headhunter adalah seseorang yang bekerja mencari orang yang cocok untuk menempati suatu posisi kosong di perusahaan. Itulah pekerjaan yang dilakukan oleh Roger Brown (Aksel Hennie) walaupun begitu selain sebagai headhunter, ia juga berperan sebagai pencuri barang seni demi memenuhi gaya hidupnya yang tergolong tinggi. Dua pekerjaan yang dijalaninya tersebut memang terlihat mulus hingga ia bertemu dengan Clas Greve (Nikolaj Coster-Waldau) yang dikenalkan oleh istrinya, Diana Brown (Synnøve Macody Lund). Bagi Roger, Clas adalah kandidat yang tepat untuk mengisi posisi di sebuah perusahaan yang menjadi kliennya dan ia juga mengetahui bahwa Clas memiliki benda seni yang nilainya sangat tinggi. Memutuskan untuk mencuri benda seni milik Clas dari apartemennya, di tempat itu Roger menemukan sesuatu yang tidak ia duga sebelumnya yang akan mengubah hidupnya menjadi seorang buronan.


Headhunters atau Hodejegerne adalah film drama thriller asal Norwegia yang dibuat oleh sutradara Morten Tyldum. Film ini diadaptasi dari novel karya Jo Nesbø yang berjudul Hodejegerne. Headhunters membawa anda ke dalam dunia kerja yang penuh intrik, sebuah permainan antara si pencari kandidat dengan si kandidat. Secara cerita, skenario yang diadaptasi dari novel dan ditulis oleh Lars Gudmestad dan Ulf Ryberg ini membangun plot yang cukup rapi. Satu demi satu misteri terungkap seiring dengan berjalannya film. Sementara dari sisi drama, Headhunters bukan sekedar tentang perburuan untuk membunuh atau aksi saja tapi juga ada sisi humanis di antara itu. Di sinilah hubungan antara Roger dengan Diana dan karakter lain diungkap dan perkembangan karakter seorang Roger bisa dibilang sangat baik. Tidak berhenti di situ saja, film ini juga menyajikan sisi gore-nya, jadi bila anda menyukai film yang sadis, ini adalah salah satu yg patut ditonton.

Secara performa akting, Aksel Hennie yang berperan sebagai Roger Brown bermain yang cukup baik. Ia cukup baik mendalami karakter Roger yang diperankannya sehingga pembangunan karakternya dapat terjadi dengan baik. Begitu juga dengan lawan mainnya Nikolaj Coster-Waldau yang dalam film ini berperan sebagai Clas Greve yang menjadi kandidat Roger. Selain mereka ada Synnøve Macody Lund yang berperan menjadi istri Roger, Diana. Walau kemunculannya dalam film ini tidak banyak, tapi tidak mengurangi bagaimana ia bermain dalam film ini.

Sebagai film drama thriller, Headhunters karya Morten Tyldum ini memang patut diacungi jempol. Bagaimana Morten membangun alur ceritanya membuat penonton semakin penasaran dengan jalan cerita dari waktu ke waktu hingga eksekusi ending yang cukup rapi. Ya, mungkin film dengan genre thriller memang hampir selalu menyajikan twist tapi tidak bosan-bosannya kita sebagai penonton menikmati twist tersebut asalkan memang masih berada di jalurnya dan inilah yang akan anda dapatkan dalam Headhunters. Akhir kata, Headhunters merupakan salah satu film yang wajib ditonton apalagi jika anda sudah bosan dengan nuansa thriller Hollywood, mungkin ini bisa menjadi salah satu penyegar.


RATE : 3.5 / 5

3

We Bought a Zoo (2011)

Labels:


Benjamin Mee (Matt Damon) memang baru saja kehilangan istrinya dan kini ia harus mengasuh kedua anaknya Dylan (Colin Ford) dan Rosie (Maggie Elizabeth Jones) sendiri. Benjamin memutuskan untuk pindah ke rumah yang baru dan karena Rosie, ia pun akhirnya membeli sebuah rumah yang sebenarnya adalah bekas kebun binatang yang tak terawat. Dibantu oleh Kelly (Scarlett Johansson) sang pengurus kebun binatang dan beberapa staf lainnya, Benjamin memutuskan untuk membangun kembali kebun binatang tersebut dan membukanya untuk umum. Namun usaha mereka tidaklah mudah, sebelum itu mereka harus melewati inspeksi ketat dari Walter Ferris (John Michael Higgins), belum lagi konflik internal di antara mereka yang semakin mempersulit keadaan.


We Bought a Zoo merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata yang dialami oleh Benjamin Mee seorang warga negara Inggris yang membeli kebun binatang Dartmoor Zoological Park di Inggris. Beberapa perbedaan antara Benjamin Mee asli dengan yang ada di film selain yang disebutkan sebelumnya seperti Benjamin Mee dalam film baru saja ditinggal istrinya meninggal sebelum ia membeli kebun binatang sedangkan dalam kehidupan nyata istrinya meninggal setelah ia membeli kebun binatang tersebut. Selain itu kedua anak Benjamin Mee sebenarnya jauh lebih muda dari apa yang digambarkan di film.


Film ini disutradarai oleh Cameron Crowe, seorang sutradara yang pernah membesut Vanilla Sky dan Jerry McGuire sedangkan untuk naskah ia dibantu oleh Aline Brosh McKenna. Ada dua nama besar tercantum di jajaran cast film ini yaitu Matt Damon dan Scarlet Johansson. Matt Damon yang seringkali terlihat bermain dalam film action kali ini harus berperan sebagai seorang ayah dan Scarlet Johansson yang dalam film ini berperan sebagai seorang penjaga kebun binatang. Selain itu ada Maggie Elizabeth Jones dan Colin Ford yang berperan sebagai kedua anak Benjamin Mee serta Elle Fanning yang berperan sebagai Lily, salah satu staf kebun binatang yang diam-diam menaruh hati pada Dylan.

Dalam We Bought a Zoo, Cameron Crowe lebih memfokuskan cerita film ini pada konflik setiap karakter dibandingkan dengan bagaimana perjuangan mereka membangun kebun binatang tersebut agar bisa lolos dari inspeksi dan dibuka untuk umum. Memang pada awalnya ketika Benjamin memutuskan untuk membeli kebun binatang ini dari sinilah segala konflik bermula, baik konflik ayah dan anak antara Benjamin dengan Dylan ataupun Benjamin dengan staf kebun binatang dan beberapa lainnya yang tidak mungkin disebutkan. Di sinilah seorang Matt Damon dituntut untuk memerankan seorang ayah dan secara perlahan, chemistry antara Benjamin dengan karakter lain mulai tercipta.

Terinspirasi dari kisah nyata, We Bought a Zoo merupakan drama keluarga yang menyentuh. Walaupun beberapa konflik yang disajikan terbilang basi tapi tetap saja film ini bisa menjadi sebuah inspirasi ketika seseorang harus mengambil sebuah keputusan yang berat. Tidak perlu 20 detik keberanian bagi anda untuk menyaksikan film yang pastinya menghibur ini. Jadi, kenapa tidak?


RATE : 3.5 / 5