2

Men in Black III (2012)

Labels: ,


10 tahun bukanlah waktu yang sebentar apalagi untuk sebuah sekuel film, sejak dirilisnya seri kedua Men in Black pada tahun 2002 kemudian baru pada tahun 2012 ini bisa terwujud untuk merilis seri ketiganya. Dalam film ketiganya ini, Men in Black III masih ditangani oleh Barry Sonnenfeld, sutradara yang juga membesut 2 film pertama Men in Black. Masih dibintangi oleh 2 aktor utamanya Will Smith dan Tommy Lee Jones yang masing-masing berperan sebagai Agent J dan Agent K. Dalam film ketiga ini, selain dua aktor tersebut ditambah satu aktor lagi yaitu Josh Brolin yang memerankan Agent K saat masih muda.


Misi kali ini adalah MIB menyelamatkan Bumi dari invasi besar-besaran makhluk asing akibat tidak adanya ArcNet, jaringan yang dipasang oleh Agent K di masa lalu untuk melindungi Bumi. Film dibuka dengan bebasnya Boris the Animal (Jemaine Clement) dari penjara alien Lunar Max di Bulan. Boris berencana untuk pergi ke masa lalu untuk membalas dendam pada K yang telah menghilangkan sebelah tangannya saat menangkapnya dulu. Boris yang berhasil membunuh K mengubah masa depan, J yang menemukan K telah terbunuh 40 tahun lalu tidak ikut dalam pergeseran waktu sehingga hanya dirinya yang sadar bahwa seharusnya K masih hidup. Atas petunjuk dari Agent O (Emma Thompson), Agent J harus kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Agent K dan mengaktifkan ArcNet agar bisa melindungi Bumi di masa depan dari invasi alien.


Rentang waktu yang cukup lama bukan berarti membuat kita melupakan aksi dua agen MIB ini di dua film sebelumnya. Agent J dengan tingkah laku konyolnya dan Agent K yang terlihat dingin saat beraksi membasmi makhluk asing dan yang menjadi icon dari MIB adalah Neuralyzer, alat yang digunakan oleh agen MIB pada warga biasa untuk menghilangkan ingatan mereka apabila mereka melihat alien. Bagi Tommy Lee Jones yang berperan sebagai Agent K, usia mungkin menjadi suatu masalah. 10 tahun berselang dari film kedua membuat usianya yang sudah tidak muda lagi dan aksi-aksi seperti di 2 film sebelumnya belum tentu bisa ia lakukan. Mungkin inilah yang membawa setting cerita MIB III pindah ke masa lalu dengan karakter yang sama tapi lebih muda yang diperankan oleh Josh Brolin.

Tidak mudah bagi Josh Brolin untuk meniru bagaimana Tommy Lee Jones memerankan karakter Agent K. Karakter Agent K memang sudah identik dengan Tommy Lee Jones setelah dua film sebelumnya dan Josh Brolin mendapat tantangan untuk memerankan versi yang lebih muda. Usaha keras Josh Brolin pun membuahkan hasil, ia cukup berhasil menciptakan Agent K yang lebih muda, dengan gaya dan mimik muka yang cukup mirip bila dibandingkan dengan Agent K yang diperankan Tommy Lee Jones. Dibanding dengan 10 tahun lalu dimana teknologi 3D dan IMAX belum banyak diterapkan pada film Hollywood, kali ini MIB 3 tak berbeda dengan film lainnya yang memanfaatkan teknologi ini, selain untuk menambah visualnya juga untuk memaksimalkan pendapatan yang diraih dari box office.

Dibandingkan dua film pendahulunya, Men in Black III bisa dikatakan lebih baik. Tetap pada joke yang menghibur tapi dengan bobot cerita yang lebih, berterima kasihlah pada seorang Etan Cohen yang menulis naskah film ketiga ini dengan memberikan bukan sekedar menghibur tapi juga memiliki sesuatu yang lebih bermakna. Dan usaha seorang Josh Brolin yang menjadi pendatang baru di film ini walaupun bukan memerankan karakter yang baru patut diacungi jempol. Akhir kata, MIB III akan membawa penontonnya kembali ke dunia alien, bernostalgia dengan Agent K dan Agent J serta neuralyzer.


RATE : 3.5 / 5

0

I AM. (2012)

Labels: , ,


Mungkin anda fans dari Super Junior atau SHINee atau Girls Generation, grup asal Korea yang saat ini memiliki fans hampir di seluruh dunia. Tapi apakah anda tahu bagaimana perjuangan mereka hingga bisa berdiri di sebuah panggung besar Madison Square Garden. I AM. merupakan film semi dokumenter yang menceritakan perjalanan artis-artis yang berada di bawah label SM Entertainment mulai dari saat mereka audisi hingga penampilan mereka di Madison Square Garden, New York pada tanggal 23 Oktober 2011. Mereka yang tampil adalah Kangta, BoA, Super Junior, Girls Generation, SHINee dan f(x) dalam sebuah konser yang bernama SMTown Live in New York.

I AM membawa fans kepada idola mereka lebih dekat dengan self talk interview dan memberikan footage yang sebelumnya belum pernah ditampilkan dan di film ini pula bisa melihat bagaimana perjuangan artis-artis ini hingga bisa berdiri di tempat mereka sekarang dengan banyak fans di seluruh dunia. Film yang disutradarai oleh Choi Jin Sung ini membawa penonton ke masa audisi dan masa trainee artis-artis ini. Terbayang bagaimana Donghae dari Super Junior atau Hyoyeon dari Girls Generation saat audisi atau Sungmin dari Super Junior melewati masa-masa training mereka. Waktu yang cukup panjang mereka lalui karena untuk sampai pada masa debut, artis-artis ini harus melalui bertahun-tahun training bukan sesuatu yang instant seperti banyak dilakukan boyband dan girlband Indonesia. Beberapa artis SM juga berasal dari luar Korea, seperti Victoria dan Amber dari f(x) yang berasal dari China atau Tiffany dari Girls Generation yang lolos audisi di Amerika dan memutuskan untuk pindah ke Korea dan keputusan itu merupakan keputusan yang berat dan mengubah hidup mereka.


Seperti film semi-dokumenter konser lainnya, I AM. juga memasukkan footage yang diambil dari konser mereka di Madison Square Garden. Seperti saat-saat di belakang panggung ketika mereka harus menunggu giliran mereka tampil di atas panggung atau hal-hal lucu lain selama berlangsungnya konser. Dan pastinya, I AM. menyajikan beberapa penampilan mereka di atas panggung seperti SHINee yang membawakan Replay dan Lucifer, Super Junior yang membawakan Mr. Simple dan Sorry Sorry, TVXQ menyanyikan Mirotic dan Keep Your Head Down, Girls Generation membawakan Genie dan The Boys, f(x) dengan lagunya La Cha Ta dan Pinocchio, Kangta duet dengan Sulli menyanyikan 7989 dan BoA dengan Eat You Up, kesemuanya ditampilkan berselingan dengan video interview ataupun video masa training masing-masing artis.

Kalau banyak yang mengira film dengan unsur dokumenter itu membosankan, itu tidak akan terjadi dalam I AM. tingkah laku para artis ini saat diwawancara justru akan membuat penonton tertawa. Memang tingkah laku artis yang berada dalam label SM Entertainment ini selalu bisa membuat penggemarnya tertawa bahkan terkadang menangis terharu melihat mereka. Selain mengangkat kisah artis-artisnya, I AM. juga tak melupakan penggemarnya. Dalam project yang dinamakan UCC Project yang diikuti oleh fans di seluruh dunia menampilkan cover lagu artis SM, yang terpilih ditampilkan dalam film ini, bahkan ada beberapa cover dancer Indonesia yang terpilih.

I AM. menampilkan perjalanan artis-artis yang berada dalam SM Entertainment mulai dari mereka audisi, masa-masa training yang berat hingga akhirnya debut dan dapat tampil di atas panggung megah di Madison Square Garden. Film yang menggambarkan perjuangan dan kerja keras demi mencapai mimpi sebagai artis idola dan artis-artis ini membuktikan bahwa sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin bila dijalani dengan niat dan kerja keras. I AM. sebuah film yang bukan hanya menghibur tapi juga inspiratif.


RATE : 4 / 5

2

The Avengers (2012)

Labels:


Setelah menjadi pahlawan di filmnya masing-masing, Captain America (Chris Evans), Thor (Chris Hemsworth), Hulk (Mark Ruffalo) dan Iron Man (Robert Downey Jr.) kini tergabung dalam sebuah proyek yang dinamakan The Avengers. Bagi yang sudah menyaksikan semua film tersebut, pastinya tahu kemunculan Nick Fury (Samuel L. Jackson) seorang anggota S.H.I.E.L.D. yang berusaha menyatukan keempat jagoan tersebut membentuk sebuah tim yang bernama The Avengers. Selain beberapa karakter yang disebutkan, ada 2 karakter lain yang tergabung dalam The Avengers, yaitu Black Widow (Scarlet Johansson) dan Hawkeye (Jeremy Renner). Black Widow sebelumnya pernah muncul dalam Iron Man 2 sedangkan Hawkeye menjadi cameo dalam film Thor.


Dalam The Avengers, Loki (Tom Hiddleston) mencuri Tesseract dan membuat perjanjian dengan seseorang untuk menukarnya dengan pasukan Chitauri yang akan dia gunakan untuk menguasai Bumi. Terganggu dengan hal itu dan menganggap Loki adalah ancaman bagi dunia, Nick Fury memanggil Steve Rogers, Tony Stark, Natasha Romanoff dan Bruce Banner untuk menangkap Loki dan mendapatkan kembali Tesseract. Namun bukan hanya mereka saja yang mencari Loki melainkan Thor yang merupakan saudara tiri Loki di Asgard juga datang untuk mendapatkannya dan membawa Loki kembali ke Asgard. Dengan Tesseract yang ada di tangan Loki yang bisa membawa pasukan Chitauri dan membahayakan Bumi, seluruh anggota The Avengers kini harus bekerja sama untuk bisa menghentikan rencana jahat Loki dan menyelamatkan dunia mereka.


Marvel kini mempercayakan The Avengers kepada Joss Whedon dan ini merupakan keterlibatan pertamanya dalam proyek Marvel Universe dan bisa dikatakan The Avengers merupakan film panjang pertama Whedon sebagai sutradara dalam kurun 5 tahun terakhir. Nama Joss Whedon sendiri mungkin lebih dikenal sebagai penulis skenario dibanding sutradara dan kali ini selain sebagai Sutradara, Whedon juga menulis sendiri naskah The Avengers dibantu oleh Zak Penn yang pernah terlibat dalam proyek Marvel lain yaitu The Incredible Hulk. Dari segi cast, Marvel memang melakukan yang terbaik dengan cast dari film masing-masing superhero yang sekiranya sudah identik, seperti Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark ataupun Chris Hemsworth sebagai Thor, hanya saja kali ini Edward Norton sebagai Bruce Banner digantikan oleh Mark Ruffalo dan sebagai Bruce Banner ia berhasil menampilkan yang terbaik bahkan lebih baik dari Edward Norton sekalipun.

Tentu tidak mudah bagi Joss Whedon menggabungkan 4 tokoh superhero dengan karakteristik berbeda yang sudah dibangun sejak awal di film masing-masing dan Whedon sebagai seorang fans dari komik Marvel pasti tahu bagaimana meramunya. Secara keseluruhan naskah The Avengers yang dibuat oleh Whedon sederhana saja, ia tak perlu melebih-lebihkan unsur drama tetapi tetap pada cerita yang fun dan mudah dicerna. Menarik bagaimana Whedon bisa tetap membawa karakteristik masing-masing superhero dari film masing-masing bahkan menaikkan levelnya lebih baik lagi. Thor yang mungkin terlalu serius bisa menghasilkan dialog yang lucu, begitu juga Captain America yang tetap pada wibawanya tapi terkadang lucu. Cukup cerdas bagaimana Whedon menyisipkan dialog yang lucu ini agar penonton tidak mengalami kebosanan.

Ketika berbicara film superhero pasti yang dinantikan adalah pertarungan seru antara kelompok jagoan menghadapi kelompok penjahat. Dalam The Avengers, Joss Whedon meramu pertarungan terakhir antara The Avengers melawan sekelompok musuh yang menghancurkan kota, bayangkan bagaimana gedung-gedung bertingkat atau kota yang hancur akibat perseteruan keduanya. Bagaimana Whedon memberikan porsi masing-masing superhero dengan cukup merata seolah menggambarkan kombinasi The Avengers yang sebenarnya dan pastinya anda tidak ingin melewatkan pertarungan yang satu ini.

The Avengers bisa dibilang mimpi Marvel yang terwujud untuk menyatukan superhero yang sudah dibuat filmnya menjadi satu. Sebagai pembuka Summer Movies tahun ini, dengan aksi yang menarik dan spesial efek yang 'wah' apalagi bila dinikmati di layar besar IMAX menjadikan The Avengers tontonan yang sangat menghibur dan menjadi ibu dari segala film superhero Marvel yang pernah ada.


RATE : 4.5 / 5

0

Modus Anomali (2012)

Labels: ,


Seorang pria tersadar dan mendapati dirinya terkubur di dalam tanah tanpa mengingat siapa dirinya dan apa yang sedang ia lakukan di hutan itu. Mungkin itu sekilas gambaran pembuka Modus Anomali, film thriller terbaru dari sutradara Joko Anwar yang sebelumnya pernah membuat Kala dan Pintu Terlarang, film Indonesia yang menjadi banyak pembicaraan orang di masanya dan masih disukai hingga saat ini. Ber-setting di hutan, kali ini Joko Anwar membawa penontonnya berpetualang ke hutan yang penuh misteri pembunuhan yang menghantui sebuah keluarga. Modus Anomali sendiri sebelum ditayangkan di Indonesia lebih dulu ditayangkan perdana di festival SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat. Film ini juga sempat meraih Bucheon Award di Korea Selatan.


Dalam Modus Anomali, berperan sebagai karakter utama adalah Rio Dewanto menjadi pria yang harus menyelamatkan keluarganya dari ancaman pembunuh. Sementara pemeran pendukung lain seperti Hannah Al Rasyid sebagai seorang ibu yang sedang hamil, Izzi Isman dan Aridh Tritama menjadi anak perempuan dan laki-laki dari keluarga tersebut. Kali ini, Joko Anwar menggunakan dialog berbahasa Inggris dalam filmnya khusus untuk menggambarkan bahwa segala kejadian yang terjadi di film ini bukan terjadi di Indonesia. Berkaitan dengan penggunaan dialog yang keseluruhan menggunakan bahasa Inggris, pasti pengucapan bahasa Inggris masing-masing pemeran menjadi perhatian. Rio Dewanto mungkin cukup berhasil memerankan seorang pria yang paranoid saat keluarganya hilang dan nyawanya terancam, tapi ketika datang saat ia harus berkata dalam bahasa Inggris, seolah menghilangkan peran bagus yang telah ia mainkan. Rio terlihat kaku ketika harus berhadapan dengan dialog bahasa Inggris. Lain halnya dengan pemeran lain seperti Izzi Isman, Aridh Tritama dan Hannah Al Rasyid. Justru pengucapan bahasa Inggris mereka jauh lebih baik dibandingkan seorang Rio Dewanto.

Berbicara teknis, mungkin inilah yang menjadi sisi positif dan negatif dari Modus Anomali. Dari segi tata suara, bisa jadi ini yang menjadi kekuatan Modus Anomali. Efek suara yang disajikan benar-benar menggambarkan ketakutan yang dialami pria tersebut dan seolah membawa penonton untuk ikut merasakannya berada di hutan yang gelap dihantui oleh sosok pembunuh yang misterius. Sayangnya teknis lain justru malah terlewatkan, beberapa blooper atau kesalahan yang tak sengaja tertangkap kamera terlihat cukup jelas. Selain itu penggunaan shaky camera yang dimaksudkan agar penonton ikut merasakan petualangan seorang Rio Dewanto malah terasa mengganggu.

Jika dibandingkan film bergenre thriller Joko Anwar lainnya seperti Pintu Terlarang, Modus Anomali bisa dikatakan masih berada di bawahnya. Rentetan misteri yang disajikan dalam Modus Anomali juga terkesan lebih dangkal dan jelas. Kalau dalam film Joko Anwar sebelumnya pasti setelah film akan menimbulkan pembicaraan dan pertanyaan tapi dalam Modus Anomali hal tersebut mungkin tidak akan terjadi, tentulah Modus Anomali bukan sebuah film yang ingin anda tonton berulang-ulang.


RATE : 3.5 / 5