Skandal (2011)

Labels: ,



Di tengah carut marutnya kondisi bioskop di Indonesia akibat masalah pajak film dimana importir film Hollywood yang didistribusikan oleh MPAA menghentikan impor film untuk sementara, kini harapan untuk menyajikan tontonan di bioskop ada pada perfilman nasional. Sementara perfilman nasional sendiri lebih banyak didominasi oleh film-film horor mesum yang lebih mementingkan komersialitas sebuah film dibanding kualitasnya. Sedangkan film-film Indonesia yang berkualitas pun masih sangat sedikit. Skandal sendiri memang merupakan film yang penuh dengan sensualitas dengan cukup banyak adegan-adegan seks di dalamnya. Jose Poernomo sang sutradara film ini, berangkat dari film horor seperti Jelangkung (2001) yang diproduksi bersama Rizal Mantovani dan film Angker Batu (2007). Ia sendiri mengatakan Skandal memiliki segmentasi umur yang berbeda, kebanyakan film Indonesia saat ini memiliki segmentasi umur remaja antara 16-19 tahun walaupun kenyataannya kebanyakan film horor berbau mesum sebenarnya tidak pantas untuk umur tersebut. Sedangkan Skandal yang banyak mengandung adegan seks didalamnya memiliki segmentasi umur 21 tahun ke atas.

Sebuah adegan yang cukup vulgar membuka film Skandal, cukup jelas terlihat bahwa film ini memang untuk usia 21 tahun ke atas. Cerita Skandal berkutat pada hubungan Mischa (Uli Auliani) dengan suaminya Aron (Mike Lucock) yang akhir-akhir ini terlihat kurang harmonis. Aron yang sibuk dengan pekerjaannya jadi jarang "melayani" Mischa bahkan pada ulang tahun anaknya Aron masih disibukkan dengan pekerjaannya. Mischa pun curiga jika diam-diam Aron selingkuh dengan sekretarisnya, Sandra (Laras Monca). Kecurigaan Mischa memang belum terbukti, malah sebaliknya Mischa yang bertemu dengan mantan pacarnya Vincent (Mario Lawalata) secara diam-diam menemui Vincent di apartemennya entah demi cinta lama mereka atau hanya untuk memuaskan nafsunya belaka. Mischa yang terlanjur berhubungan dengan Vincent sulit untuk lepas darinya. Keutuhan rumah tangga Mischa dan suaminya pun terancam sementara Mischa sendiri sudah mempunyai seorang anak bersama Aron.

Adegan pembuka yang bisa dibilang cukup vulgar sejenak memberikan persepsi bagi saya bahwa film ini tak ada bedanya dengan film sejenis yang hanya mempertontonkan keseksian semata. Namun setelah 20 menit berselang segala pemikiran seperti itu hilang, Skandal cukup berhasil menyajikan sebuah tontonan yang menarik. Dari segi cerita sendiri memang tidak ada hal baru ataupun unik dari film ini. Malah dalam beberapa adegan terasa membosankan, jadi untuk porsi dramanya sendiri bisa dibilang tak jauh berbeda dengan drama cinta ala sinetron kebanyakan. Sedangkan untuk porsi thrillernya, Skandal menyajikan twist yang cukup menarik. Dengan setting flashback dalam bercerita mengingatkan saya dengan beberapa film barat yang menggunakan cara bercerita yang sama. Untuk adegan seks-nya sendiri film ini cukup banyak menampilkan adegan seks walaupun tidak terlalu jelas karena penggunaan teknik on dan off pada gambar. Tapi bagi saya demi menutupi adegan seksnya penggunaan teknik on dan off ini sedikit kasar sehingga saya sedikit pusing dibuatnya. Representasi cerita yang cukup baik untungnya didukung pula dengan akting para pemainnya yang cukup baik pula. Uli Auliani yang selama ini sering dilihat pada film-film seperti Akibat Pergaulan Bebas, Nakalnya Anak Muda ataupun Pengantin Pantai Biru yang lebih banyak menampilkan keseksiannya tanpa mempedulikan kualitas akting. Tapi tanpa diduga di sini Uli memperlihatkan kualitas aktingnya walaupun tampil seksi seperti biasanya tapi Uli juga menampilkan akting yang bagus. Tak hanya Uli, pemeran lain seperti Mike Lucock dan Oscar Lawalata serta Laras Monca juga bermain dengan cukup baik.

Dengan genre drama-thriller dan mengambil tema perselingkuhan dalam berumah tangga, Skandal memang tidak menampilkan sesuatu yang baru. Tapi film garapan sutradara Jose Poernomo ini bisa dibilang sukses membuat saya tetap berada di kursi menikmati film ini hingga akhir. Twist yang disajikan pun tidak terlalu istimewa, hanya saja jika diberi sedikit polesan pada bagian akhir mungkin bisa memberikan kejutan dengan nuansa ending yang sedikit menggantung. Alhasil Skandal bukan hanya sekedar film yang mempertontonkan keseksian belaka, tapi juga menyajikan cerita yang cukup berkualitas. Mengutip kata Jose Poernomo pada saat premier film ini. Selamat menikmati Skandal...


RATE : 3 / 5

0 comments:

Post a Comment