Haunted Changi (2010)


Ketika banyaknya film horor yang bersetting mockumentary, sebut saja The Last Exorcism, Paranormal Activity 1 dan 2, .REC dan masih banyak film lainnya, Indonesia pun tidak kalah, dengan Keramat dan Te[Rekam]. Bahkan banyak penggemar horor yang lebih menyukai film horor dengan setting seperti ini yang mungkin lebih terasa menyeramkan dibandingkan dengan film horor lainnya. Mungkin mockumentary akan menjadi trend di dunia perfilman kedepannya. Kali ini, perfilman Singapura tidak mau kalah, Haunted Changi mungkin film horor pertama Singapura yang menggunakan setting mockumentary atau mungkin sebelumnya ada film sejenis yang hanya rilis di Singapura saja. Diluar itu, Singapura ingin menunjukkan bahwa mereka patut diperhitungkan juga, sebagai salah satu negara di Asia, mengingat banyak film horor yang berkualitas datang dari Asia. Haunted Changi berlatar di sebuah rumah sakit Changi, rumah sakit tua yang berada di Singapura. Dimana rumah sakit ini pada jaman pendudukan Jepang dulu digunakan sebagai tempat para tahanan Jepang dan juga untuk mengeksekusi tahanan tersebut. Setelah pendudukan Jepang, rumah sakit itu kembali digunakan hingga ditutup karena banyak bermunculan cerita bahwa arwah dari para tahanan Jepang menghantui rumah sakit itu.


Berawal dari cerita tersebut, sekelompok pembuat film di Singapura mencoba menelusuri rumah sakit tua Changi, penelusuran mereka dimulai pada siang hari di rumah sakit itu. Andrew Lau, Farid Azlam, Audi Khalis dan Sheena Chung memfilmkan berbagai bagian dari rumah sakit tua Changi. Untuk membuktikan keberadaan hantu di rumah sakit itu mereka kembali pada malam hari bersama sekelompok orang yang merupakan para penggemar supranatural. Pada penelusuran malam itu, kelompok pemburu supranatural tersebut merasakan sesuatu yang menakutkan hingga mereka memutuskan untuk mundur dari ekspedisi rumah sakit tua Changi. Para pembuat film ini tetap meneruskan pencarian mereka malam itu. Andrew pun mengatakan bahwa ia melihat seorang wanita yang menempati tempat itu, hingga sebuah kejadian memaksa mereka untuk keluar dari tempat itu. Setelah kejadian itu, Andrew tetap memaksa untuk kembali ke Changi tapi Sheena tidak mau. Hingga setelah itu para kru tersebut terserang penyakit.

Bisa dibilang Haunted Changi cukup "niat" dalam membuat sebuah mockumentary. Kalau mengunjungi situs resminya anda akan melihat facebook fan page serta akun facebook setiap pemain yang dalam wall-nya tertulis kejadian-kejadian yang mereka alami selama proses pengambilan gambar di rumah sakit tua Changi. Selain itu ada juga blog yang menceritakan penelusuran mereka di rumah sakit tersebut. Memang hal tersebut cukup dapat meyakinkan banyak orang bahwa kejadian yang mereka alami adalah nyata diluar rumah sakit tua Changi yang konon kemunculan hantu-hantu tersebut adalah benar adanya. Secara keseluruhan penyajian Haunted Changi sebagai sebuah mockumentary cukup baik. Adegan demi adegan tersusun cukup baik dan pengambilan gambar juga terlihat cukup natural. Sayangnya kalau kita melihat dari sisi horor, bisa dibilang Haunted Changi masih kurang. Tidak banyak adegan-adegan yang "menghibur" bagi penggemar horor tapi untuk nuansa horor sendiri sudah cukup lumayan dirasakan. Yang jadi satu hal positif buat saya adalah dimana di awal film sedikit menceritakan tentang sejarah rumah sakit tua Changi sehingga bagi yang belum mengetahui tentang rumah sakit yang konon angker tersebut bisa mengetahuinya.

Sebagai permulaan, para pembuat film Singapura ini telah membuat mockumentary yang lumayan walaupun untuk sebuah mockumentary horor masih banyak kekurangan dari sisi horor itu sendiri, tapi usaha mereka patut diacungi jempol apalagi bila kita membandingkan dengan film-film horor dalam negeri kita sendiri yang cukup memperihatinkan. Mungkin sudah seharusnya para film maker dalam negeri ini belajar dari beberapa negara di Asia seperti Thailand atau Jepang, jangan sampai kalah dengan tetangga kita sendiri. Well, Enjoy the movie.


RATE : 3 / 5

0 comments:

Post a Comment