? (2011)

Labels: , ,

 

Ketika mendengar judulnya, pasti penasaran mengapa film ini hanya diberi judul '?'. '?' memang bukanlah judul sebenarnya dari film ini. Justru kita sebagai penonton diajak untuk menebak apa judul yang tepat untuk film ini. Bahkan sampai dijanjikan hadiah sebesar 100 juta bagi siapa yang bisa memberikan judul yang tepat untuk film ini. '?' adalah film ke-14 dari Hanung Bramantyo, seorang sutradara yang dikenal dengan karya-karyanya seperti Sang Pencerah, Ayat-Ayat Cinta, Jomblo atau Get Married. '?' adalah sebuah film yang terinspirasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia saat ini. Ketika konflik-konflik beragama mulai bermunculan di negeri ini mulai dari teror bom hingga pelarangan mendirikan tempat ibadah suatu agama, Hanung justru dengan cukup berani mengambil isu-isu tersebut dan memasukkannya menjadi bagian dari film '?'. Keberanian Hanung ini bahkan mendapatkan pertentangan dari 'ormas' yang mengatakan ada unsur negatif dari film ini sehingga tak pantas untuk ditonton. Justru '?' seolah ingin menggambarkan bahwa tidak perlu konflik-konflik beragama itu terjadi bila memang ada toleransi dalam kehidupan masyarakat kita ini.


'?' dibuka dengan sebuah adegan penusukan pada seorang pendeta. Adegan ini jelas sekali menggambarkan sebuah fakta yang terjadi akhir-akhir ini. Yap, anggap saja adegan ini bagian dari konflik agama dalam '?' walau sebenarnya tak terlalu berhubungan dengan cerita keseluruhan. Cerita '?' berkisar pada kehidupan masyarakat Pasar Baru di Semarang yang cukup beragam. Dalam '?' ini Hanung menyisipkan 3 agama yaitu Islam, Katolik dan Budha. Menuk (Revalina S. Temat), seorang wanita muslim yang bekerja di sebuah rumah makan Cina milik Tan Kat Sun (Hengky Sulaeman). Tan adalah seorang yang sangat menghargai apa yang dinamakan perbedaan. Di rumah makannya saja ia membedakan peralatan memasak antara babi dan non babi, begitu juga dengan peralatan makannya. Bahkan ketika bulan Ramadhan ia tidak memperbolehkan rumah makannya untuk menjual babi. Ia sendiri mempunyai seorang anak yaitu Hendra/Ping Hen (Rio Dewanto) yang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Hendra sendiri dulu juga pernah mencintai Menuk, tetapi Menuk lebih memilih Soleh (Reza Rahadian) yang seorang muslim. Soleh sendiri adalah seorang pengangguran. Menuk juga berteman dengan Rika (Endhita) yang merupakan seorang janda beranak satu. Rika adalah seorang Katolik, sebelum berpindah ke Katolik, ia sendiri adalah seorang muslim. Anak Rika sendiri, Abi (Baim) masih tetap beragama Islam. Rika sendiri cukup dekat dengan Surya (Agus Kuncoro) yang juga seorang muslim. Surya sendiri bekerja sebagai aktor, sayangnya selama ini peran yang ia dapatkan tidak jauh dari penjahat atau figuran.


Seluruh tokoh ini terikat dalam sebuah konflik agama dan juga konflik pribadi. Rika yang pindah dari Islam ke Katolik sering kali mendapat cemoohan dari warga sekitar. Bahkan anaknya sendiri menganggap ibunya telah berubah. Hendra yang merupakan seorang Cina selalu dicemooh beberapa warga muslim bahkan ia membalas mereka yang mencemoohnya dengan mengatakan mereka adalah teroris. Hendra sendiri juga mempertanyakan kenapa ayahnya selalu menghargai mereka yang berbeda agama dengannya. Soleh yang ingin berarti bagi Menuk dan adiknya, serta Surya yang tidak pernah mendapatkan peran baik saat ia bermain film. Surya sendiri juga memiliki hubungan dengan Rika dari sinilah Surya mendapatkan tawaran untuk bermain drama pada acara gereja memperingati Paskah dan Natal. Berbagai konflik yang dibangun tidak hanya mengedepankan permasalahan mereka saja tetapi juga mengangkat nilai-nilai moral yang bisa dipetik.

Keberanian Hanung menggarap film ini memang patut diacungi jempol. Film bertema toleransi agama memang cukup jarang mengingat setiap ada film dengan tema tersebut selalu saja menuai kontroversi. Kalau kita melihat siapa saja yang berada dibalik pembuatan '?' tentu tidak perlu meragukan kualitas film ini. Skenario '?' ditulis oleh Titien Wattimena, film-film yang ditulis olehnya hampir selalu berkualitas, sebut saja seperti Minggu Pagi di Victoria Park, Love atau Mengejar Matahari. Lalu pada sinematografi adalah Yadi Sugandi yang juga pernah terlibat dalam Minggu Pagi di Victoria Park. Sedangkan untuk penata musik dipegang oleh Tya Subiakto. Dari cerita sendiri, Titien cukup berhasil membangun cerita yang menggabungkan berbagai konflik baik itu agama maupun konflik pribadi. Dengan banyaknya karakter dalam film ini tapi tidak begitu saja hanya fokus pada satu karakter dan melupakan karakter yang lain, tapi semuanya mendapatkan porsi yang hampir berimbang. Sinematografi dari Yadi Sugandi yang cukup memukau, adegan demi adegan yang ditampilkan benar-benar ciamik. Yadi telah menyelesaikan tugasnya dengan cukup baik. Satu lagi yang bisa patut diacungi jempol adalah musik pengiring dari Tya Subiakto yang dengan baik menempatkan pengiring yang sesuai dengan adegan bahkan suasananya. Seperti ketika adegan di rumah makan masakan Cina yang berlatarkan musik khas Cina atau suasana ketika berada dalam gereja. Yang cukup menarik lagi adalah munculnya lagu dari Sheila on 7 dipertengahan film yang dimainkan oleh pengamen menggambarkan 'kegalauan' yang dialami karakter dalam '?'. Keberanian akting para pemerannya pun tidak kalah pentingnya. Lihat saja Agus Kuncoro yang selama ini kita lihat di film-film religi Islam kali ini harus mendalami peran Yesus dalam sebuah drama atau Endhita yang menjadi seorang wanita Katolik. Berperan menjadi sesuatu yang berbeda memang tidak mudah tetapi mereka berhasil melakukannya dengan baik.

Hanung bisa dibilang cukup berhasil membangun konflik yang bertingkat dan kompleks. Keseluruhan cerita berjalan dengan cukup mulus walaupun pada bagian akhir memang terasa sedikit dipaksakan, tetapi hal tersebut tidak mengurangi penilaian saya terhadap film ini. Beberapa orang mungkin berkata bahwa '?' terkesan preachy, tetapi tidak bagi saya. Film ini justru menggambarkan sebuah fakta kehidupan beragama masyarakat kita saat ini yang tidak mungkin kita menutup mata atas apa yang terjadi akhir-akhir ini. Yap, '?' adalah sebuah film yang mengangkat kehidupan sosial yang digarap dengan baik, diluar kontroversi-kontroversi yang terjadi tentunya cukup banyak pesan moral yang dapat diambil. Well made...


RATE : 4 / 5

0 comments:

Post a Comment