Resident Evil: Afterlife (2010)

Labels: ,


Story : Beberapa tahun setelah tragedi di Racoon City, T-Virus mulai menyebar ke seluruh dunia. Di Tokyo, Jepang, T-Virus membuat kota itu menjadi kota mati dan di kota ini juga terdapat salah satu markas Umbrella Corp. Alice bersama kloningnya melakukan infiltrasi pada tempat tersebut dan berhasil menemukan Wesker. Sayangnya ia berhasil lolos dan bertemu dengan Alice asli, dimana kemudian dia kehilangan kekuatannya dan Wesker meledakkan markas Umbrella sehingga seluruh klon Alice mati.

Beberapa bulan setelah itu, Alice mendengar ada sebuah tempat di Alaska yang bebas dari infeksi, yaitu Arcadia. Tidak menemukan tempat itu tapi ia bertemu dengan Claire yang hilang ingatan. Kemudian mereka pergi ke Los Angeles dimana mereka bertemu dengan sekelompok orang yang masih selamat dan terjebak oleh sekelompok besar zombie. Di sana mereka melihat Arcadia dan bersama mereka merencanakan untuk keluar dari tempat itu menuju ke Arcadia, dimana sesuatu menunggu mereka di sana. Sementara itu bahaya mulai mendekati mereka.


Review : Resident Evil, sebuah film yang diadaptasi dari game dengan judul yang sama, kini menjadi salah satu franchise film yang serinya dinanti bukan hanya oleh fans gamenya sendiri tetapi juga para movie mania. Mungkin diangkatnya game ini ke film menambah penggemar franchise ini. Diserinya yang ke 4, tentunya para penggemarnya berharap adanya peningkatan kualitas baik dari segi cerita maupun karakter. Disutradarai oleh Paul W.S. Anderson yang juga menjadi sutradara sekaligus penulis skenario di 3 film sebelumnya, Afterlife kini disajikan dalam bentuk 3D. Mengikuti penggunaan 3D yang akhir-akhir ini banyak digunakan.

Jika kita melihat Afterlife dari segi cerita, tentunya orang akan membandingkan film ini dengan cerita pada game aslinya. Memang cerita dari Afterlife sedikit mirip dengan Resident Evil 5, tapi di sini kita coba melihat tanpa membandingkan dengan gamenya. Mulai dari awal hingga akhir cerita, Afterlife terlihat cukup kedodoran, alur yang berjalan terkesan cepat dan terlihat agak dipaksakan. Serta hal lain yang cukup mengganggu adalah adegan dengan efek slow motion yang cukup banyak, mengurangin esensi film serta menambah panjang durasi film yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menambah detail cerita. Yang bisa menjadi nilai tambah dari Afterlife hanya adegan action yang cukup menghibur, namun hal ini belum dapat menutup kekurangan film ini di berbagai aspek.

Beberapa karakter yang muncul dalam Afterlife diadaptasi langsung dari gamenya, seperti Wesker yang menjadi tokoh antagonis dalam film ini sudah cukup sering muncul dalam beberapa seri RE, sehingga tidak asing lagi bagi fans. Karakter Claire dan Chris yang menjadi tokoh utama dalam beberapa seri RE pastinya sudah cukup melekat dihati fans. Karakter-karakter inilah yang memang berperan dalam Afterlife, disamping Alice yang sebagai karakter utama. Anderson memang cukup baik mengadaptasi mereka, sayangnya kemunculan salah satu musuh, The Executioner yang cukup singkat. Dan yang menjadi kekurangan di sini adalah bagaimana penggambaran zombie yang kali ini lebih banyak menggunakan CGI yang terkesan agak kasar.

Secara keseluruhan, Afterlife memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan seri pendahulunya. Tapi penggunaan 3D mungkin bisa menjadi salah satu peningkatan film ini. Semoga kehadiran seri selanjutnya bisa lebih baik dari ini, mungkin dengan melibatkan fans bisa membuat seri ini terasa lebih 'RE'


RATE : 3/5

0 comments:

Post a Comment